Pernah tahu sebuah olah raga panahan? ya, olah raga ini memang tidak banyak diketahui orang karena memang tidak mudah mendapatkan peralatanya, dan sedikit mahal.sejarah panahan sendiri dimulai sekitar 5000 tahun yang lalu, dan berkembang dari fungsinya sebagai alat berburu yang kemudian berkembang lagi menjadi alat perang. Panahan adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan/melontarkan anak panah. Dengan pemainya yang dinamakan pemanah. Itu sedikit penjelasan soal panahan. tapi dsini yang akan dibahas bukan mengenai perkembangan panahan itu sendri, melainkan menjadikan olah raga panahan sebagai filosofi yang bisa menjadi pemmbelajaran dalam kehidupan kita.
Dalam olah raga panahan, seorang pemanah terlebih dahulu harus menarik busur panah kebelakang untuk dapat melontarkan anak panah pada sasaran yang dituju. Dan ketepatan sasaran bergantung pada ketelitian dan kekuatan saat melontarkan anak panahnya. Dan kali ini akan kita refleksikan kedalam kehidupan kita, yang mana anak panah kita artikan sebagai kita (manusia) dan busur panah kita artikan sebagai keadaan /status dari kita saat ini yang sedang berjuang dalam kehidupan. Sama seperti saat kita ingin meluncurkan anak panah, dalam hidup yang kita jalani, seringkali kita dipertemukan oleh masalah-masalah duniawi yang mampu membawa diri kita untuk sedikit terpuruk kebelakang(ke malangan). Contoh seperti saat seorang anak kelas 5 sekolah dasar yang tidak naik kelas ke kelas 6 sekolah dasar. Pada saat itu pasti akan terbersit perasaan terpukul yang teramat dalam, karena melihat teman-temanya melanjutkan pelajaran yang lebih tinggi sedangkan dia tidak bisa. Tapi seperti filosofi panahan sebelumnya, bahwa Tuhan mungkin akan membuat keadaanmu sedikit mundur kebelakang untuk membawanya melesat jauh kedepan. Semakin jauh kebelakang semakin jauh pula kamu akan melaju kedepan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, Tuhan tidak pernah sengaja membiarkanmu untuk terpuruk dalam keadaan yang sulit,Ia selalu mempunyai maksud yang jauh lebih baik dari apa yang Ia berikan, asalkan Hambanya mau berusaha dan sabar dalam mejalani segala hal yang Ia berikan. Percayalah, skenario Tuhan lebih baik ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar