Selasa, 21 Desember 2021

rasa yang aneh

pernah ga, kalian terjebak dalam sebuah hubungan asmara dengan berbagai macam gimmick drama di dalamnya ?


risih ga sih, kalo setiap hari harus selalu berusaha berdamai dengan keadaan ?

keadaan yang harusnya biasa aja, seneng, kalopun ada masalah, yaudah diselesaikan segera dengan baik, dan ga berlebihan. 

memang, kita ga bisa nakar seberapa besar respon orang lain dalam menghadapi suatu masalah, tapi kelihatan kok, kalo sesuatu itu sengaja dibuat-buat, sengaja dibesarkan.

Selasa, 18 Mei 2021

Kita dan Bintang

 Jarak yang sangat jauh membuat bintang-bintang perlu menembus ruang dan masalalu untuk memancarkan sinarnya. 


Lalu, apakah mungkin, ada yang lebih jauh dari para bintang ? 


Ada, 'kita'. 


Kita yang cahayanya terjebak dalam masa lalu. Bersinar, namun tak pernah sampai, kembali. 


#astrophile 

Selasa, 04 Mei 2021

Ikhlas Mencintai

 Katanya level tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan ? sependapat.. 

Seikhlas, membiarkanya mencintai orang yang dia cintai. Tapi ingat ? Mengikhlaskan bukan berarti berhenti mencintainya. 

Menurut saya, level tertinggi dalam mencintai, adalah mencintainya terus menerus. Mencintainya dengan berbagai keadaan. 

Ikhlas, bukan berhenti.. 

Ikhlas adalah menerima, untuk kemudian melanjutkanya dengan tanpa mengurangi takaranya.. 

Sabtu, 17 April 2021

Yang Tak Seharusnya

*Seperti pada gambar

Seorang lelaki yang sedang menenangkan rindunya pada seseorang yang dia sendiri paham seseorang itu sudah terlarang untuk ia rindukan. Sementara di sisi lain, perempuan yang ia rindukan seperti memahami bahwa seseorang sedang sangat merindukannya dari kejauhan, namun ia tak bisa berbuat banyak sebab keadaannya sudah berbeda, seseorang telah memilikinya saat ini. Bukankah tahu diri yang seperti ini, yang perihnya setara luka yang ditetesi perasan jeruk nipis? 

Menjelang tidur nanti coba kau putar lagu "Ujung Pertemuan - The Rain" memakai headset. Kalau tiba-tiba matamu basah, barangkali ada sisa masalalu yang sedang memaksa masuk kembali menuju pikiranmu. Sisa masalalu itu berisi seseorang yang pernah membuatmu bahagia, tapi harus kau lepas dengan terpaksa karena berbagai ketidakmungkinan. Maka biarkan matamu basah, jangan diusap. Berilah ia waktu untuk menggenang, mengalir lamban, hangat melewati pelipismu, lalu menetes di bantalmu. 

Namun kau tetap harus percaya bahwa keadaanmu sekarang sedang baik-baik saja. Hanya saja, saat ini pikiranmu sedang ingin merayakan apa yang tak mungkin lagi bisa terulang. Jangan takut, hanya pikiranmu dan Tuhan yang tahu. Lagi pula itu bukan sebuah kejahatan.

Bagaimanapun juga, seseorang yang pernah membuatmu bahagia itu masih hidup di sana - di pikiran dan batinmu. Dengan cara apa pun kau mencoba meringkusnya, membunuhnya, percuma saja! Justru seseorang itu yang akan membuatmu mengerti: selalu ada yang berharga dari masalalu. 

Bukankah semua orang berhak bahagia dengan keputusannya? 

Meskipun pada akhirnya keputusan itu tidak jatuh kepadamu. Nikmati saja, sambil terpejam, hingga kau pulas tertidur. Dengan begitu, setidaknya kau telah memberi waktu pada hatimu agar perih luka yang pernah ia tanggung bisa reda begitu saja dengan cara yang sungguh sederhana; terpejam lalu merelakan. 

Seperti napas yang kautarik dalam-dalam lalu kau hembuskan perlahan-lahan. Jangan dipaksa untuk segera sembuh. Sesekali, lukamu juga perlu diperlakukan layaknya sisa air hujan; biarkan ia mengering dengan sendirinya.

Selasa, 02 Februari 2021

Rasa baru sebagai alarm terbaik

Rasa sayangmu ga bisa jadi jaminan buat dia ga bakalan pergi, kamu lupa, kamu pernah meranin posisinya? 


Jleb... Bumi berotasi, pagi yang sama.. Meski seharusnya berbeda.